Iklan

Iklan feed

,

Iklan

Mengingat Sejarah Kassian Cephas Merupakan Pelopor Photografy di Indonesia - Photografer Ulung

Naratawa
Sabtu, 28 Oktober 2023, Oktober 28, 2023 WIB Last Updated 2023-10-28T15:30:14Z
Mengingat Sejarah Kassian Cephas Merupakan Pelopor Photografy di Indonesia - Photografer Ulung , Foto Istimewa

Naratawa.id - di lansir dari buku 100 tokoh yang mengubah indonesia - Dalam dunia fotografi, barangkali hanya sedikit yang mengenal Cephas. Yang mempunyai nama lengkap Kassian Chepas Padahal orang Jawa inilah pelopor sekaligus ahli fotografi pertama dari kalangan bumiputera. Cephas lahir pada 15 Februari 1844 Ia diangkat anak oleh pasangan Belanda yang tinggal di Yogya- karta. 


Pada usia 16 tahun, Kasijan (nama aslinya) masuk Kristen Protestan dan dibaptis di Purworejo oleh pendeta Braams, Pendeta inilah yang memberi nama baptis Cephas, diambil dari bahasa Semit ku- no, yang sama artinya dengan Petrus. 


Karir pertamanya dimulai dengan menjadi juru foto resmi Istana, ia mulai membuat foto di atas lem- pengan kaca sejak 1875 dan sebagian besar meng- gambarkan keluarga dan suasana keraton Kesul- tanan Yogyakarta Pada 1885, Cephas ikut dalam kegiatan dokumentasi peninggalan purbakala yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Ilmu-ilmu Pur- 53 bakala, Geografi, Etnografi, dan Bahasa milik Belanda. 

Foto Tari Serimpi Karya Kassian Cephas

Pada tahun itulah Ijzerman menemukan re- lief Kanmmawib hangga yang tersembunyi di Borobu- dur. Dengan kamera tradisional, Cephas langsung mengabadikan dengan sangat baik dan jelas. 


Meski masih menggunakan alat-alat yang seder- hana, tanpa bidikan kamera Cephas, relief Karma- wibhangga yang terletak di sisi tenggara Candi Bo- robudur tidak akan pernah terekam. Pasalnya, 160 panil Karmawibhangga itu terkubur rapat di dalam tanah karena juga berfungsi sebagai penyangga kon- struksi candi.


Cephas meninggal dunia di Yogyakarta di usia 68 tahun dan dimakamkan di pekuburan Kristen. Ketika dipindahkan pada tahun 1963, jejak kuburan Cephas ikut lenyap. 


Setelah kembali ke Yogyakarta pada awal 1860-an, Cephas mulai menjalani magang di bawah Simon Willem Camerik, anggota Schutterij dan fotografer Kraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Magang Cephas dilaksanakan di bawah bimbingan Sultan Hamengkubuwana VI, yang juga menghargai bakat fotografinya. Ia terpilih menjadi pelukis dan fotografer Kraton pada tahun 1871.

Foto Wayang Kulit Karya Kassian Cephas

Studio foto Cephas bertempat di lantai 2 bangunan rumah tempat ia dan istrinya tinggal di Lodji Ketjil Wetan, sekarang Jalan Mayor Suryotomo. Bisnis fotografinya bukan satu-satunya yang didirikan di kawasan tersebut pada masa itu. ( wikipedia.org ) 


Pada tahun 1889, Archaeologische Vereeniging mulai berupaya untuk mempelajari dan melestarikan monumen dan bangunan bersejarah pada masa Hindu-Buddha Central Java, Salah satu lokasi yang paling diutamakan adalah Candi Prambanan, sebuah kompleks percandian yang kerap dihubungkan dengan legenda Rara Jonggrang, Cephas ditunjuk sebagai fotografer pemotret situs bersejarah itu, ketika anaknya Sem Cephas menggambar penampang bangunan dan denah tata letak kompleks ( wikipedia.org )


Kassian Cephas masuk kategori dari deretan 100 tokoh yang mengubah Indonesia .


( Ez/naratawa )

Iklan ads