Iklan

Iklan feed

,

Iklan

Di balik Hubungan Erat Indonesia dengan China Bermula dari Peresmian Nama Tiongkok !

Naratawa
Rabu, 30 April 2025, April 30, 2025 WIB Last Updated 2025-05-01T02:50:38Z

Naratawa.id - Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa orang Indonesia sering menyebut China sebagai "Tiongkok"? Istilah ini bukan sekadar terjemahan, melainkan memiliki akar sejarah yang panjang dan kaya.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal usul nama Tiongkok, bagaimana istilah ini masuk ke Indonesia, dan mengapa penggunaannya menjadi resmi hingga hari ini. Yuk, simak sejarah nama China di Indonesia yang menarik ini!

Awal Mula Nama Tiongkok


Istilah "Tiongkok" berasal dari dialek Hokkien, yaitu "Tiong-kok," yang secara harfiah berarti "Kerajaan Tengah." Nama ini mencerminkan pandangan historis masyarakat Tionghoa bahwa negaranya adalah pusat peradaban dunia.

Sejak abad ke-7, pedagang Tionghoa dari wilayah Fujian—yang banyak menggunakan dialek Hokkien—mulai berdagang di Nusantara, termasuk di wilayah yang kini menjadi Indonesia.

Para pedagang ini membawa serta istilah "Tiong-kok" untuk merujuk pada tanah air mereka. Lama-kelamaan, istilah ini diadaptasi oleh masyarakat lokal di Nusantara, terutama di kalangan pedagang dan komunitas Tionghoa yang menetap. Inilah cikal bakal pengaruh budaya Tionghoa dalam penamaan negara China di Indonesia.

Istilah "Cina" Mulai Populer


Selama masa kolonial Belanda, istilah "Cina" mulai lebih sering digunakan untuk merujuk pada China. Istilah ini berasal dari bahasa Sanskerta "Cina" atau "Chin," yang sudah dikenal sejak zaman kuno melalui jalur perdagangan India.

Belanda, yang memiliki pengaruh besar di Nusantara, mempopulerkan istilah ini dalam administrasi dan komunikasi sehari-hari.

Namun, penggunaan "Cina" sering kali membawa konotasi negatif, terutama pada masa-masa diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa istilah tersebut kemudian diganti secara resmi.

Tiongkok Mulai Menjadi Nama Resmi


Pada tahun 1949, setelah kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno mengeluarkan kebijakan untuk menggunakan istilah "Tiongkok" sebagai nama resmi negara China.

Keputusan ini diambil untuk menghormati nama asli negara tersebut sesuai dengan bahasa Mandarin, yaitu "Zhongguo," yang berarti "Negara Tengah."

Langkah ini juga menjadi simbol hubungan diplomatik yang erat antara Indonesia dan China pada masa itu. Soekarno ingin menunjukkan sikap saling menghormati dan mempererat hubungan bilateral dengan negara-negara Asia lainnya.

Sejak saat itu, "Tiongkok" menjadi istilah yang digunakan dalam dokumen resmi, media, dan pendidikan di Indonesia.

Hubungan Indonesia-Tiongkok di Era Modern


Hingga kini, hubungan Indonesia dan Tiongkok terus berkembang, terutama di bidang perdagangan, investasi, dan budaya. Penggunaan istilah "Tiongkok" tetap relevan sebagai bentuk penghormatan terhadap identitas negara tersebut.

Bahkan, banyak festival budaya Tionghoa seperti Imlek kini dirayakan secara terbuka di Indonesia, menunjukkan harmoni budaya yang semakin erat.


(Ez/naratawa) 
Baca Juga di Google News

Iklan ads