Iklan

Iklan feed

,

Iklan

 



Dampak Pada anak yang menjadi Pelampiasan Emosi Orang Tua

Naratawa
Sabtu, 18 November 2023, November 18, 2023 WIB Last Updated 2023-11-18T10:52:37Z
Dampak Pada anak yang menjadi Pelampiasan Emosi Orang Tua. Foto . Pinterest ilustrasi
Naratawa.id - Stres dan emosi yang meluap bisa dialami seseorang ketika sedang menghadapi banyak masalah. Ketika orangtua sedang penat, kesal, dan marah, tidak jarang anak pun yang dijadikan pelampiasan ayah atau ibunya. Perlu diketahui bahwa luapan emosi orangtua pada anak ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap psikologis anak yang mempengaruhi kehidupannya.

Ketika anak sering menjadi pelampiasan emosi orangtua, anak tidak dapat meluapkan emosinya dengan baik. Tidak hanya dampak fisik yang berpotensi melukai tubuh anak, tetapi juga dampak psikologis yang akan mempengaruhi seluruh proses kehidupan anak di masa depan.

Anak yang menjadi pelampiasan emosi orang tua dapat mengalami sejumlah dampak yang signifikan di antaranya :

Tekanan Psikologis :

Anak mungkin merasa terus-menerus ditekan untuk memenuhi harapan atau mengatasi masalah orang tua.

Tekanan ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, atau bahkan depresi pada anak.

Memgucilkan diri sendiri : 

Jika anak terus-menerus dianggap sebagai sumber kekecewaan orang tua, mereka mungkin mengembangkan rasa mengucilkan diri dan kekurangan percaya diri.

Kesulitan Mengelola Emosi :

Anak mungkin kesulitan mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka sendiri karena mereka lebih fokus pada memenuhi ekspektasi orang tua daripada memahami perasaan mereka sendiri.

Gangguan dalam Hubungan Orang Tua-Anak :

Hubungan antara orang tua dan anak dapat menjadi tegang atau rusak karena anak merasa tidak dihargai atau hanya dilihat sebagai pelampiasan emosi.

Kurangnya Keterampilan Sosial :

Anak mungkin kesulitan membangun hubungan sosial yang sehat karena pengalaman negatif dengan orang tua dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain/ lebih introvert

Sikap Defensif atau Agresif :

Anak mungkin mengembangkan sikap defensif atau agresif sebagai respons terhadap tekanan yang mereka alami, baik terhadap orang tua maupun teman sebaya.

Masalah Kesehatan Mental :

Jika tidak ditangani dengan baik, pengalaman menjadi pelampiasan emosi orang tua dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental anak, seperti gangguan kecemasan atau depresi.

Risiko Perilaku Maladaptif :

Dalam beberapa kasus, anak dapat mengembangkan perilaku maladaptif sebagai cara untuk mengatasi tekanan, seperti keterlibatan dalam penggunaan zat-zat terlarang atau perilaku menyimpang lainnya yang bisa membuat diri nya tenang meskipun dengan cara terlarang.

Penting untuk menyadari dampak negatif ini dan upaya perlu dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan emosional dan psikologis anak secara positif. Hal ini dapat melibatkan komunikasi terbuka, pemahaman, dan dukungan emosional yang memadai.


( Ez/naratawa)

Baca Juga di Google News atau di indek berita 

Iklan ads