Naratawa.id - Alasan utama mobil di Indonesia setir kanan adalah karena warisan sejarah dan pengaruh Belanda, serta harmonisasi dengan negara-negara tetangga.
Namun, penjelasan detailnya melibatkan perpaduan antara sejarah, hukum, dan geopolitik. Berikut adalah penjabaran lengkapnya:
Alasan dasar di indonesia penganut LHT ( Left Hand Traffic ) lalu lintas sebelah kiri dan Setir Sebelah Kanan .
1. Warisan Kolonial Belanda (Faktor Historis Utama)
Ini adalah akar dari semua alasan lainnya.
Belanda Menganut Left-Hand Traffic (LHT). Meskipun Belanda sekarang berkendara di sebelah kanan (Right-Hand Traffic/RHT), pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, Belanda justru menganut sistem Left-Hand Traffic (LHT) atau berkendara di sebelah kiri jalan. Sistem ini diwarisi dari Napoleon yang pernah menduduki Belanda.
Hindia Belanda Mengadopsi Sistem Belanda. Sebagai koloni Belanda yang paling berharga, Hindia Belanda (sekarang Indonesia) secara otomatis mengadopsi seluruh sistem dan peraturan yang berlaku di Belanda, termasuk aturan lalu lintasnya. Jadi, sejak era kereta kuda dan mobil pertama masuk, Indonesia sudah terbiasa dengan sistem "setir kanan dan berkendara di kiri".
Kita tau belanda memiliki hubungan kolonial dengan Indonesia selama lebih dari 350 tahun. Belanda datang untuk berdagang rempah-rempah melalui VOC (1602), Jadi, hubungan Belanda–Indonesia sangat erat dalam konteks sejarah penjajahan dan warisan budaya
2. Keseragaman dengan Negara-Negara Tetangga ( Faktor Geopolitik dan Ekonomi)
Setelah merdeka, pilihan untuk mempertahankan setir kanan menjadi semakin kuat karena faktor regional.
Komunitas ASEAN Mayoritas LHT. Hampir semua negara di ASEAN (kecuali Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Filipina) menggunakan sistem setir kanan dan berkendara di kiri.
LHT: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam.
RHT: Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Filipina.
3. Pengaruh Jepang (Faktor Ekonomi Modern)
Pengaruh Jepang semakin mengukuhkan posisi setir kanan di Indonesia.
Dominasi Mobil Jepang. Sejak era 1970-an, mobil-mobil dari produsen Jepang (seperti Toyota, Honda, Suzuki, Mitsubishi, Daihatsu) mendominasi pasar otomotif Indonesia.
Juga Negara LHT. Jepang adalah negara dengan sistem LHT. Oleh karena itu, mobil-mobil yang mereka produksi untuk pasar domestik dan negara LHT lainnya (seperti Indonesia) secara natural adalah model setir kanan. Ini membuat supply mobil setir kanan menjadi sangat melimpah dan harga yang lebih kompetitif.
4. Aspek Teknis dan Keselamatan
Visibilitas Menyalip : Dalam sistem LHT, pengemudi yang duduk di sebelah kanan memiliki visibilitas yang lebih baik untuk menyalip kendaraan di depannya karena pandangan langsung ke jalur sebaliknya tidak terhalang oleh kendaraan yang datang.
Di lansir dari media kompas mobil di Indonesia dengan setir kanan telah diatur secara resmi dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang menetapkan kendaraan wajib berjalan di sisi kiri jalan.



