Iklan

Iklan feed

,

Iklan

 



BBM Campur Etanol , Solusi Apa Masalah ? Negara Mana yang sudah memakai Etanol ?

Naratawa
Rabu, 29 Oktober 2025, Oktober 29, 2025 WIB Last Updated 2025-10-30T02:44:07Z
Gambar : ilustrasi pinterest

Naratawa.id - Belakang ini lagi ramai sepeda motor macet yang aploud di sosial media yang katanya setelah mengisi pertalite di SPBU tiba - tiba motor brebet dan macet .

Fenomena ini melihat dari beredarnya di sosial media tidak sedikit di berbagai wilayah dengan kejadian yang sama .

Kejadian ini di kaitkan dengan rencana Menteri Bahlil Lahadalia ( Menteri ESDM ) mencampur dengan Bioetanol 10% di BBM. Namun Fenomena ini masih belum jelas apa faktor nya , apa memang benar di karnakan campuran bioetanol dalam tahab uji coba ? Atau ada indikasi lain , masih belum ada keterangan dan bukti konkrit . 

Terlepas dari kejadian ini , perlu kita tahu apa itu Bioetanol, apa Fungsinya dan Negara Mana yang sudah memakai .

Bahan-bahan Pembuatan Etanol (Bioetanol)
​Etanol yang digunakan sebagai campuran BBM (disebut dengan Bioetanol) produk ini diproduksi melalui proses fermentasi bahan-bahan nabati yang mengandung pati, gula, atau serat selulosa.

​Berikut adalah contoh bahan baku utama pembuatan etanol :


Sumber Gula : 

Tebu (termasuk molase/tetes tebu, hasil samping dari pabrik gula).
Nira (aren, kelapa, nipah).
Bit dan Sorgum Manis.

Sumber Pati 

Jagung.
Singkong (ubi kayu).
Kentang dan Umbi-umbian lainnya.
Sumber Serat Selulosa: 
Jerami.
Sekam (padi).
Tongkol jagung dan Baggas (ampas tebu).
Mangrove (baru-baru ini mulai diteliti potensinya).

​Di Indonesia, molase (tetes tebu) dan singkong adalah bahan baku yang umum digunakan dan memiliki potensi besar.

​Negara-Negara yang Sudah Menggunakan Campuran BBM dengan Etanol


​Penggunaan campuran BBM dengan etanol (dikenal sebagai Gasohol atau E-fuel seperti E10, E20, E85) sudah menjadi kebijakan di banyak negara sebagai upaya mengurangi emisi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
​Berikut adalah beberapa negara yang sudah menerapkan kebijakan ini secara signifikan :

​1. Brasil (Pelopor Dunia)
Kadar Campuran : Brasil adalah salah satu pelopor utama. Mereka telah menggunakan etanol dalam bahan bakar selama puluhan tahun, dengan campuran mencapai E27 hingga E30 (27-30% etanol) sebagai standar.

Mereka sangat mengandalkan bioetanol dari tebu dan memiliki infrastruktur yang luas untuk kendaraan flex-fuel (FFV) yang dapat menggunakan bensin, etanol murni (E100), atau campurannya.

​2. Amerika Serikat (AS) (Konsumen Terbesar)
Kadar Campuran : Hampir semua bensin di AS adalah E10 (10% etanol). Mereka juga menyediakan E15 dan E85 (51% hingga 83% etanol) di banyak stasiun pengisian.

Etanol di AS sebagian besar diproduksi dari jagung. Kebijakan ini didorong oleh Renewable Fuel Standard (RFS) untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar terbarukan.

3. Uni Eropa 
Kadar Campuran : Sebagian besar negara anggota Uni Eropa, seperti Jerman dan Prancis, telah menjadikan E10 sebagai standar bahan bakar.

Kebijakan ini didukung oleh Renewable Energy Directive (RED II) untuk mendorong energi terbarukan di sektor transportasi.

4. Asia dan Negara Lainnya
India : India memiliki target ambisius untuk mencapai campuran E20 (20% etanol).

Thailand : Thailand memiliki mandat E10 dan menyediakan opsi bahan bakar E20 dan E85 di pasaran.

Tiongkok (China) : Beberapa provinsi sudah menggunakan E10, dan pemerintah pusat sedang mengkaji penerapan kebijakan etanol secara nasional.

Vietnam : Berencana mewajibkan penggunaan E10 mulai 2026.

Filipina dan Kanada juga termasuk negara yang sudah menerapkan penggunaan etanol dalam bahan bakar mereka.

​Penggunaan campuran etanol bertujuan untuk meningkatkan angka oktan (RON) pada BBM, mengurangi emisi gas buang, dan mendukung sumber energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Iklan ads