 |
| Foto Ilustrasi : iStock |
Pada pengumuman resmi yang sudah banyak di kabarkan di media , disebutkan bahwa pemerintah akan menyiapkan 15.000 unit laptop untuk siswa Sekolah Rakyat.
Tahap pertama pengadaan meliputi “sekitar 9.700 unit” pada tahun 2025, kemudian tahap berikutnya untuk menyusul hingga total sekitar 15.370 unit, di perkirakan 15.000 unit itu akan di capai dengan dua tahab .
Di lansir dari media kompas Penggunaan laptop akan digunakan di kelas/sekolah dan mungkin bukan langsung milik siswa yang dibawa pulang. Misalnya: unit untuk “digunakan di kelas” dianggap dalam salah satu berita
Penyaluran perangkat dijadwalkan mulai akhir Oktober hingga awal November 2025.
Kabarnya Hingga saat ini, program Sekolah Rakyat telah beroperasi di 165 titik di seluruh Indonesia dengan jumlah siswa sekitar 16 ribu orang. Pemerintah menargetkan perluasan jangkauan menjadi 40 ribu siswa pada 2026, 100 ribu siswa pada 2027, dan 300 ribu siswa pada 2028.
Penerapan teknologi pembelajaran di Sekolah Rakyat diharapkan menjadi tonggak pemerataan pendidikan nasional yang berorientasi pada kualitas, akses, dan kesiapan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.
Nah , distribusi ini menjadikan pertimbangan dan polemik oleh sekolah di luar sekolah rakyat , lebih - lebih sekolah swasta yang mana dalam masalah digitalisasi pembelajaran masih terbatas , bahkan untuk pelaksaan ujian daring saja ada beberapa fasilitas yang tidak memadai akhir sewa , bahkan mirisnya lagi tidak punya fasilitas .
Pertanyaan yang mungkin menjadi polemik adalah , kenapa sekolah rakyat yang di prioritaskan dalam fasilitas ini ? apakah pemerintah tidak tau bahwa sekolah di beberapa daerah sangat membutuhkan itu , padahal banyak sekolah yang sudah lama berdiri masih belum di anggarkan dari pemerintah terkait sarana laptop .
Jika sekolah rakyat adalah sekolah prioritas pemerintah , bisa jadi di kemudian hari sekokah rakyat akan jadi kompetitor terberat bagi sekolah swasta .
