Iklan

Iklan feed

,

Iklan

 



5 Sektor ini yang membuat titik fokus konglomerat semakin kaya, stabil dan tahan krisis !

Naratawa
Senin, 24 November 2025, November 24, 2025 WIB Last Updated 2025-11-24T16:27:24Z
Gambar ilustrasi : pinterest

Naratawa.id - Orang kaya yang kerap kita juluki Konglomerat tidak sekadar mencari keuntungan cepat; fokus utama mereka adalah pelestarian kekayaan (wealth preservation) dan ketahanan aset terhadap krisis ekonomi, inflasi, serta perubahan pasar. 

Strategi ini rata - rata di lakukan oleh para konglomerat sebagai mesin putar uang dan melindungi harta atau kekayaannya yang jangka panjang dan tahan banting sekalipun dalam kondisi krisis global . 

Berikut adalah analisis mendalam mengenai lima sektor utama di mana kekayaan jangka panjang disimpan dan dikembangkan oleh para konglomerat : 


1. Properti dan Real Estate

Real estate adalah fondasi klasik dari kekayaan berkelanjutan. Aset ini menawarkan kombinasi unik antara stabilitas fisik dan potensi apresiasi modal yang tinggi.

Harga properti dan biaya sewa cenderung meningkat seiring dengan laju inflasi. Ini menjadikan properti sebagai lindung nilai (hedge) yang efektif untuk mempertahankan daya beli kekayaan dari waktu ke waktu.

2. Sektor Keuangan atau perbankan:

Kepemilikan atau investasi saham signifikan pada sektor keuangan terutama perbankan blue chip dan asuransi—memungkinkan konglomerat untuk mengalokasikan sebagian kekayaan dalam sektor perbankan seperti Saham bank-bank papan atas dikenal rutin membagikan dividen yang substansial, memberikan sumber pendapatan pasif dan likuiditas  kepada pemegang saham konglomerat.

Begitu juga asuransi, Perusahaan asuransi memberikan pendapatan premi yang stabil dan memiliki cadangan modal yang besar, menjadikannya aset yang sangat stabil dan memiliki fungsi proteksi ekonomi.

3. Barang Konsumsi Primer : 

Sektor ini mencakup perusahaan yang memproduksi barang-barang esensial yang harus dibeli masyarakat terlepas dari kondisi ekonomi, seperti makanan, minuman, dan produk keperluan rumah tangga .

Pengambilalihan atau kepemilikan besar pada produsen makanan kemasan, minuman ringan global, dan perusahaan farmasi/kesehatan menjadi salah satu fokus para konglomerat mengalokasikan kekayaanya .

4. Emas dan logam mulia :

Emas tidak terkait dengan utang negara atau keputusan bank sentral, sehingga nilainya cenderung naik ketika mata uang fiat (seperti dolar atau rupiah) kehilangan daya belinya akibat pencetakan uang atau inflasi tinggi.

Saat terjadi ketegangan geopolitik, krisis pasar saham, atau ketakutan resesi, investor beralih ke emas sebagai aset safe haven, yang menopang harganya.

5. Sektor Teknologi dan Infrastruktur Digital :

Meskipun sektor teknologi inti bisa volatil, fokus jangka panjang konglomerat adalah pada infrastruktur fisik dan layanan fundamental yang menopang ekonomi digital seperti industri data center yang terus di butuhkan untuk menyimpan data. 

Banyak juga konglomerat menginvestasikan kepada digitalisasi yang berbasis sofware primer yang mempunya potensi kebutuhan utama bagi masyarakat global karna secara umum digitalisasi tidak akan pernah mati selama masih relevan dan tepat guna . 

Dengan menyeimbangkan antara aset yang menghasilkan pendapatan, aset yang melindungi nilai, dan aset dengan potensi pertumbuhan tinggi, konglomerat memastikan bahwa harta mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga terus tumbuh secara optimal dalam jangka panjang dan tahan banting saat krisis melanda .

Iklan ads