Naratawa.id - Sudah tidak asing lagi nama kopi legendaris " Starbucks " kopi yang bernuansa italia yang banyak di nikmati oleh kalangan menengah ke atas karna mereka menjual Lifestyle .
Starbucks memiliki 38.000 gerai di seluruh dunia, di Tiongkok saja ada 7.800 gerai kopi starbucks .
Nah, berbicara tentang kopi Starbucks di Tiongkok bertahun - tahun menjadi Kopi primadona bagi warga tiongkok. Namun, Tahun 2017 Yang lalu Starbucks mulai tergeser dengan caffe yang satu ini namanya " Luckin Coffee " .
Luckin Coffee menurut kabar di media yang beredar menu andalan nya adalah " " Coconut Latte " yang menggunakan susu kelapa (santan kelapa) eksklusif mereka sebagai pengganti susu, menciptakan rasa creamy yang unik, gurih, dan menyegarkan.
Yuk kita bahas bisnis Coffe ala Luckin Caffe yang sedikit demi sedikit menggeser Starbucks di Tiongkok dengan santan kelapa :
Model Bisnis Luckin Coffe : Digital-First dan Grab-and-Go
Luckin Coffee tidak dibangun untuk bersaing dengan Starbucks dari segi "pengalaman nongkrong," melainkan dari segi kecepatan, kenyamanan, dan harga. Model bisnis mereka berfokus pada pendekatan Online-to-Offline (O2O) dan digital-first:
Aplikasi sebagai Pusat Operasi : Semua pemesanan dan pembayaran dilakukan secara eksklusif melalui aplikasi seluler. Ini memungkinkan Luckin untuk mengumpulkan data konsumen yang masif untuk personalisasi promosi dan mengoptimalkan inventaris.
Gerai Mini (Pick-Up Stores) : Alih-alih gerai besar dengan tempat duduk mewah, sebagian besar gerai Luckin berukuran kecil, difungsikan sebagai dapur atau titik penjemputan (pick-up) cepat. Model ini sangat mengurangi biaya operasional dan sewa, memungkinkan Luckin untuk berekspansi dengan biaya rendah.
Harga Kompetitif dan Subsidi : Luckin memposisikan diri sebagai pilihan kopi yang terjangkau, menawarkan harga yang jauh lebih rendah daripada pesaing global. Mereka menggunakan promosi yang sangat agresif, seperti kopi gratis untuk pengguna baru atau diskon "Beli 1 Gratis 1," sebagai strategi "bakar uang" untuk menarik dan mengedukasi konsumen Tiongkok agar beralih ke kopi.
![]() |
Menu Andalan Luckin Caffe Dominasi Coconut Latte : Untuk memenangkan hati konsumen lokal, Luckin tidak hanya menjual Americano atau Latte klasik, tetapi juga berinovasi dengan rasa yang sesuai dengan selera Tiongkok dan Asia.
Menu paling ikonik dan terlaris mereka adalah Coconut Latte. Minuman ini menggantikan susu sapi dengan susu kelapa/santan kelapa, menawarkan rasa gurih (creamy) yang unik dan menyegarkan. Inovasi ini menjadi fenomena viral dan mendefinisikan selera kopi generasi muda Tiongkok.
Luckin Caffe Impor Kelapa dari Indonesia :
Luckin Coffee secara resmi mengimpor bahan baku utama untuk produk andalannya, Coconut Latte, dari Indonesia.
Mereka telah menjalin kemitraan besar untuk menjadikan Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah, sebagai sumber eksklusif untuk pasokan kelapa yang digunakan dalam produk Coconut Blends mereka.
Langkah ini menunjukkan komitmen Luckin untuk menjaga kualitas dan kuantitas produk mereka, mengingat popularitas Coconut Latte yang luar biasa di Tiongkok.
Luckin Caffe Menggeser Starbucks : Data menunjukkan pangsa pasar Starbucks di Tiongkok telah menurun dalam beberapa tahun terakhir karena persaingan yang intensif dari Luckin dan pesaing lokal lainnya, Stabucks kalah dalam banyaknya gerai karna Luckin Caffe sudah membuka 10.000 gerai di tiongkok sementara Starbuks 7.800 gerai .
Secara keseluruhan, ancaman Luckin adalah pergeseran dari kopi sebagai "kemewahan" (model Starbucks) menjadi kopi sebagai "kebutuhan sehari-hari" (model Luckin).





