Haul Akbar Imamain ini digelar selama dua hari dengan rangkaian kegiatan keagamaan yang terbuka untuk umum seluruh warga dan Jamaah .
Agenda dimulai Sabtu, 13 Desember 2025 sore dengan ziarah bersama ke TPU Kasin, Malang, pukul 15.00 WIB, dilanjutkan khotmil Qur’an serta pembacaan kata-kata mutiara Al-Imamain RA pada malam harinya.
Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih RA adalah sosok sentral yang jasa-jasanya dikenang melalui Haul Akbar ini. Ia lahir di Kota Tarim, Hadramaut, Yaman Selatan, pada hari Selasa, 15 Shafar 1316 Hijriah.
Perjalanan Ilmu dan Hijrah ke Malang
Habib Abdul Qodir bin Akhmad Bilfaqih mengawali pendidikannya di Tarim, Hadramaut, dengan berguru kepada ulama-ulama besar. Pencarian ilmu Habib Abdul Qodir tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan rihlah ilmiyahnya hingga ke kota-kota lain seperti Sewun (Hadramaut), Makkah Al Mukarramah, Madinah Al Munawaroh, Kairo (Mesir), hingga ke Afrika Barat.
Pada usia 14 tahun, ia bahkan telah memperoleh ijazah ilmu-ilmu agama dan amaliah dari gurunya, Habib Ahmad bin Hasan Alathas. Sang guru telah berpesan bahwa kelak ia akan memperoleh kedudukan dan keadaan yang besar di Tanah Jawa.
Pada tahun 1960 beliau menerima gelar doctor honoris causa dalam bidang Ilmu Hadits Dari Al-Azhar Cairo Mesir.
Enam bulan sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, ia mendirikan cikal bakal Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah. Awalnya berlokasi di Jl. Embong Arab, pesantren ini kemudian berpindah dan berkembang pesat di lokasinya yang sekarang, yaitu di Jl. Aris Munandar.
Di kutip dari YouTube Darul Hadits Al Faqihiyyah Malang, pada 20 Maret 2020, ada 6 keistimewaan Al Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih.
1. Sebagai Al-Muhadist, dia adalah penyambung lidah Muhammad SAW.
2. Mengalir darah Rasulullah SAW dalam tubuhnya.
3. Sebagai keturunan Rasulullah SAW pada silsilah ke-33, yang saat ini nyaris tidak ada lagi, dan menjadi keistimewaan tersendiri dibanding ulama-ulama lainnya.
4. Telah menjadi penghafal jutaan hadits
5. Sering berjumpa secara langsung dengan Muhammad SAW, jika menghadapi masalah dan ragu akan kebenaran hadits.
6. Memiliki murid mencapai 5000 orang yang di antaranya ulama dan pedagang sukses.
Beliau Aktif Penulis Artikel di Media Lokal
Al-Habib Abdullah juga aktif sebagai penulis artikel yang produktif di berbagai media cetak dalam negeri, diantaranya : Harian Merdeka, Surabaya Pos, Pelita, Bhirawa, Karya Dharma, Berita Buana, Berita Yudha. Selain itu, ia juga menulis di beberapa media luar negeri, diantaranya adalah :
Beliau Aktif Penulis Artikel di Media Luar Negeri
A-Liwa’ul Islami yang terbit di Mesir, al-Manhaj yang terbit di kawasan Arab Saudi, at-Tadhammun yang terbit di Mesir, Rabithah ‘Alam al-Islami yang terbit di Makkah, al-‘Arabi yang terbit di Makkah, al-Madinatul al-Munawwarah yang terbit di Madinah, al-Wihdah, al-Jundi, al-Wa’yu al-Islami, serta masih banyak lagi.
Diantara karya al-Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih adalah :
1. Siapakah Ahlussunnah wal jama’ah?
2. Mengapa umat Islam menerima Pancasila?
3. Islam dan Tanda-tandanya, Iman serta bagian-bagiannya.
4. Majmu’atul Fatawa Wal Buhuhts al-Islamiyyah.
5. Irghamul Balid Fi Akhkamil Ijtihad Wataqlid.
6. Al-Qaulurrasyiin Fi Adillatittalqin.
7. Al-Mulhah.
8. Tanwirul Ghayahib.
9. Fatwa Maulid.
10. Serangkum Khutbah.
11. Hijrah adalah Kunci Sukses Bagi Pembangunan Moril dan Materiil. (Merupakan salinan naskah Pidato al-Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih yang ditayangkan secara regional di RRI Surabaya pada 15 Februari 1972 M, dalam menyambut Tahun Baru Hijriah 1392 H.)
12. Puasa Merupakan Mental Training dan Pendidikan. (Tulisan artikel al-Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih yang dimuat di Harian Agkatan Baru pada hari Kamis 5 November 1970 M.)
13. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw Perlambang Keagungan Ilahi. (Tulisan artikel al-Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih yang dimuat di Harian Bhirawa pada Hari Selasa 16 April 1985 M.)



