Iklan

Iklan feed

,

Iklan

 



Ketika Negeri Ini di perankan layaknya komedi dan Artis !

Naratawa
Sabtu, 30 Agustus 2025, Agustus 30, 2025 WIB Last Updated 2025-08-31T00:31:06Z
Monolog dari rakyat kecil yang juga lahir di negeri ibu pertiwi

Naratawa.id - Ketika panggung politik berubah menjadi panggung hiburan, masyarakat seolah - olah menyaksikan sebuah pertunjukan besar di mana para pejabat berperan bukan sebagai pelayan rakyat, melainkan sebagai komedian dan artis yang sibuk mencari sorak sorai penonton. 

Janji-janji manis dilontarkan seperti dialog dalam sebuah sandiwara, penuh ekspresi, penuh dramatisasi, namun sering kali kehilangan substansi.
 
Apa yang semestinya menjadi tanggung jawab, justru bergeser menjadi tontonan yang menghibur sekaligus menimbulkan tanda tanya besar yang meresahkan.

Apakah ini seni peran, ataukah realitas kepemimpinan ?
Pejabat yang mestinya berwibawa, kini tampil layaknya aktor yang lihai memainkan emosi massa. Senyum ditebar di depan kamera, namun di balik layar, agenda-agenda pribadi lebih didahulukan. 

Panggung demokrasi yang sakral berubah seperti panggung lawakan yang salah tempat , di mana kesalahan demi kesalahan hanya dianggap bagian dari sketsa, bukan sebuah kegagalan yang harus diperbaiki. 

Seolah-olah rakyat hanyalah penonton yang membeli tiket, duduk manis, lalu dipaksa bertepuk tangan mengikuti alur cerita yang sudah diatur sutradara yang katanya jago dalam politik .

Pejabat memiliki mandat besar : menjaga keadilan, membangun bangsa, serta mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. 

Ketika pejabat mulai menikmati peran sebagai bintang, lupa bahwa ia adalah abdi, maka politik kehilangan arah dan rakyat hanya menjadi penonton setia yang dipermainkan naskah penuh sandiwara.

Sesungguhnya, rakyat tidak membutuhkan komedi murahan yang lahir dari kursi kekuasaan. Rakyat membutuhkan kebijakan nyata, solusi konkret, dan kejujuran yang berakar pada integritas.

Jika panggung politik terus dimainkan layaknya komedi dan drama, maka akan tiba saatnya rakyat bangkit, menutup layar pertunjukan dengan drama aksi murni dari luapan kemarahan dan mengganti pemeran dengan tokoh yang benar-benar tahu arti pengabdian.


#savekedaulatan#saverakyat#saveindonesia

Iklan ads