![]() |
| Terlihat dari jauh APG Semeru berlangsung (Foto : Kominfo) |
Pada Rabu (19/11/2025) sore, Semeru mengalami erupsi eksplosif yang meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) sejauh 17 kilometer dan memicu kenaikan status bahaya ke level tertinggi, Level IV (Awas).
Di lansir dari portal berita lumajang Sebelumnya, saat berada di Level III (Siaga) pukul 16.00 WIB, awan panas guguran Semeru terpantau sejauh 17 kilometer hingga area Gladak Perak. Masyarakat diminta tetap tenang, tidak mendekati kawasan rawan, dan memahami informasi resmi yang disampaikan oleh BPBD.
Sebanyak 178 orang dilaporkan masih terjebak di lereng Gunung Semeru tepatnya di Ranu Kumbolo. Mereka terdiri dari pendaki, petugas, saver, porter hingga tim Kementerian Pariwisata.
Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi besar diawali dengan luncuran APG pada pukul 14.13 WIB. Puncaknya terjadi pada pukul 16.00 WIB.
Material awan panas dan abu tebal dilaporkan telah menutupi dan melewati kawasan Jembatan Gladak Perak, yang merupakan jalur vital penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang. Kondisi ini membuat akses jalan terpaksa ditutup total untuk sementara waktu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan setidaknya 300 warga dari desa-desa terdekat di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang, telah dievakuasi ke pos-pos pengungsian darurat. Upaya evakuasi terus dilakukan di zona rawan.
Tragedi kecil dilaporkan menimpa sepasang suami istri asal Kediri yang mengalami luka bakar sekitar 20% setelah tergelincir di Jembatan Gladak Perak yang licin dan tertutup abu panas. Keduanya telah dirujuk ke Rumah Sakit Pasirian.



