Iklan

Iklan feed

,

Iklan

 



Sosok Bos Judol kelas kakap asal China di tangkap, Investasi Jaringan Hingga 6.349 Triliun !

Naratawa
Jumat, 14 November 2025, November 14, 2025 WIB Last Updated 2025-11-14T15:13:47Z

Naratawa.id - Proses penyerahaan ( ekstradisi ) bos judi online kelas kakap asal China, She Zhijiang (43), dari Thailand ke negara asalnya menjadi sorotan internasional. She, yang disebut-sebut sebagai otak di balik sindikat perjudian dan scam daring terbesar di Asia, akhirnya dikembalikan ke China setelah menjalani penahanan selama hampir tiga tahun di Bangkok. 

Jaringan yang sia kelola memiliki nilai transaksi fantastis, mencapai triliunan rupiah.

Profil Singkat : She Zhijiang


She Zhijiang adalah warga negara China yang menjadi buronan internasional atas tuduhan mengoperasikan jaringan perjudian online ilegal skala besar yang berbasis di Asia Tenggara.

Jaringan bisnis ilegalnya diyakini berpusat di Kawasan Ekonomi Khusus Shwe Kokko, Myawaddy, Myanmar—sebuah wilayah yang dikenal sebagai sarang aktivitas kriminal terorganisir, termasuk perjudian, penipuan (scam), dan bahkan kasus perdagangan manusia. 

Skala operasi yang dijalankan oleh sindikat She dilaporkan mencapai transaksi hingga 2,7 triliun Yuan atau setara dengan Rp 6.349 triliun.

Kronologi Penangkapan dan Ekstradisi


Penangkapan dan proses pemulangan She Zhijiang merupakan hasil kerja sama internasional antara otoritas China dan Thailand, serta didukung oleh Red Notice dari Interpol.

1. Awal Pelarian She Zhijiang


Sebelum Agustus 2022 : She Zhijiang telah menjadi buronan pihak berwenang China atas perannya sebagai pengelola utama jaringan perjudian online ilegal. 

China mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional dan Red Notice Interpol untuk memburu She.

2. Penangkapan di Thailand


Agustus 2022 : She Zhijiang berhasil ditangkap oleh otoritas Thailand di Bangkok. Penangkapan ini dilakukan berdasarkan Red Notice dan surat perintah penangkapan internasional yang diajukan oleh Beijing. She kemudian menjalani penahanan di penjara Bangkok.

3. Proses Hukum dan Permohonan Ekstradisi


Sejak 2022 hingga Awal 2024 : Otoritas China secara resmi mengajukan permohonan ekstradisi kepada Pengadilan Thailand. Selama periode ini, She dan tim hukumnya melakukan berbagai upaya banding untuk menolak pemulangannya ke China.

Mei 2024 : Pengadilan Pidana Thailand mengabulkan permohonan ekstradisi dari China, meskipun proses banding terus berlanjut.

4. Eksekusi Ekstradisi


Senin, 10 November 2025: Putusan final pengadilan kembali memperkuat keputusan ekstradisi She Zhijiang.

Rabu, 12 November 2025 : She dipindahkan dari penjara Bangkok menuju Bandara Suvarnabhumi. Proses pemindahan ini dilakukan di bawah pengawalan ketat kepolisian Thailand.

Kamis, 13 November 2025 : She Zhijiang secara resmi diserahkan kepada otoritas China di Bandara Suvarnabhumi dan diterbangkan ke negara asalnya untuk menghadapi proses hukum.

Implikasi dan Dampak Kasus
Ekstradisi She Zhijiang memiliki dampak signifikan:


Penegasan Komitmen Internasional : Proses ini menunjukkan komitmen serius dari Thailand dan China dalam memerangi kejahatan transnasional, khususnya judi online dan scam yang semakin merajalela di kawasan Asia Tenggara.

Skala Kejahatan Terorganisir : Terkuaknya nilai transaksi yang mencapai triliunan rupiah menegaskan skala besar kejahatan yang dilakukan oleh sindikat ini, yang tidak hanya melibatkan perjudian tetapi juga terkait dengan perdagangan manusia dan memicu masalah sosial di kawasan perbatasan.

Penangkapan dan ekstradisi bos besar seperti She menjadi peringatan keras bagi para pelaku kejahatan online bahwa pelarian di negara lain tidak menjamin keamanan dari jerat hukum.

Asisten Komisioner Kepolisian Thailand, Letnan Jenderal Jirabhop Bhuridej, menyatakan bahwa tersangka ini adalah "prioritas tinggi bagi China," yang menunjukkan pentingnya kasus ini dalam upaya penegakan hukum global.

Iklan ads